- 3 -

Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani
01 - 01 - 1429 هـ
09 - 01 - 2008 مـ
06:48 مـساءً
ـــــــــــــــــ



Jika demikian wahai Habib, selagimana engkau belum tahu, maka janganlah engkau mengatakan terhadap Allah, pada perkara yang tidak engkau ketahui..


Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, sholawat dan salam ke atas Penutup para nabi, seorang Nabi yang ummi, juga ke atas rasul-rasul semua, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, aku tidak membeza-bezakan antar seorangpun dari para rasul dan aku termasuk kalangan yang berserah diri, selanjutnya..


Wahai Habib, sesungguhnya aku lihat engkau mengatakan pada akhir ucapanmu “wallaahu a’lam” -Allah-lah yang lebih tahu-, bermakna engkau tidak yakin dengan ilmu pengetahuanmu, mungkin ianya benar pada pandanganmu atau mungkin juga engkau salah, jika demikian maka ketahuilah bahawa engkau telah mengikuti suruhan syaitan dan mendurhakai perintah Ar Rahman

Kemarilah pada Al Quran, kita perhatikan perintah Ar Rahman dalam menakwilkan Al Quran dan kita perhatikan juga suruhan syaitan, adapun perintah Ar Rahman, maka Dia melarangmu untuk mengatakan terhadap Allah pada perkara yang tidak engkau ketahui kebenarannya dengan pasti wahai Habib, dengan ilmu pengetahuan dan dalil hujjah dari kitab suci Al Quran yang menerangkan

Allah mengharamkan ke atasmu wahai Habib, untuk mengatakan terhadap-Nya dengan takwilan terhadap perkara yang engkau tidak tahu, kerana takwil Al Quran adalah makna yang dimaksudkan dari kalam Allah, sebab itulah Allah melarang kita mengatakan terhadap-Nya pada perkara yang kita tidak tahu

Allah Ta'ala berfiman:
Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui". (33)
Maha Benar Allah
[Al A'raaf]


Kemudian perhatikan suruhan syaitan, yang bertentangan dengan perintah Ar Rahman
Allah Ta'ala berfirman:
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui. (169)
Maha Benar Allah
[Al Baqarah]


Wahai Habib, janganlah engkau menuruti suruhan syaitan, dengan mengatakan terhadap Allah pada perkara yang engkau tidak tahu, dan membantah tentang tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan kitab (wahyu) yang menerangkan, ikutilah aku nescaya aku tuntun engkau ke jalan yang lurus

Janganlah engkau mengikuti perkara yang engkau tidak mengetahuinya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah, dan Nasser Mohammed Al Yamani tidak menyuruhmu untuk mengikutinya tanpa ilmu pengetahuan dan dalil bukti yang menerangkan;

Bahkan aku katakan kepadamu dan kepada selainmu, juga kepada seluruh ulama umat, agar tidak mengikuti melainkan setelah aku bungkam mereka dengan sebenar-benarnya, dengan mengeluarkan dalil bukti keterangan dari Al Quran, dengan syarat hendaklah dalil bukti yang dikeluarkan dari Al Quran itu jelas dan terang, yang dapat difahami oleh orang jahil, apa lagi oleh orang yang alim
!
Aku lihat engkau masih sahaja membantahku mengenai firman Allah Ta'ala:
Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring (saaiq) dan seorang malaikat penyaksi (syahiid) (21)
Maha Benar Allah
[Qaaf]


Untuk itu aku balasmu dengan ilmu pengetahuan dan logika dari Al Quran, kami katakan:
Wahai Habib, ketahuilah bahawasanya manusia menyangkal seluruh perbuatan jahat yang dicatatkan terhadapnya oleh malaikat Atid, malah manusia yang jahat itu menuduh Atid mengada-adakan dusta terhadapnya, bahawa dia tidak melakukan kejahatan apapun

Aku telah membawakan padamu dalil bukti yang nyata dari Al Quran, ayat muhkamat yang tidak perlu ditakwil lagi, melihat betapa jelasnya dalil bukti yang meyakinkan dan membungkam lawan dengan sebenar-benarnya

Allah Ta'ala berfirman:
(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kalian kerjakan". (28)
Maha Benar Allah
[An Nahl]


Kelak aku akan jelaskan ayat ini kepadamu meskipun ianya sangat jelas bagi mereka yang inginkan kebenaran, adapun para malaikat yang mengambil nyawa manusia, maka mereka adalah malaikat Raqib dan malaikat Atid dengan izin Allah; mereka itulah para penjaga mulia pencatat amalan, yang mengetahui perkara baik dan buruk yang diperbuat oleh manusia, kerana mereka tidak pernah berpisah dari manusia

Mereka adalah para malaikat utusan dari Allah yang ditugaskan untuk menyertai manusia sehingga sampai ajalnya, kemudian mereka akan mencabut nyawa manusia atau menariknya dengan perlahan, kemudian Allah menjelaskan kepada kalian bahawa para malaikat itu juga tidak lalai menjalankan tanggungjawab mereka, dan tidak meninggalkan manusia bahkan setelah manusia itu mati sekiranya dia termasuk kalangan kafir

Allah Ta'ala berfirman:
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepada kalian malaikat-malaikat penjaga –hafazah-, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (61)
Maha Benar Allah
[Al An'aam:61]


Ayat ini terang dan jelas bahawa malaikat maut tidak datang ketika mati, namun; Allah telah menjelaskan bahawa mereka itu ditugaskan menyertai manusia sebelum mati lagi

Sebab itu Allah Ta'ala berfirman:

sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. (61)

Maha Benar Allah
[Al An'aam]


Bermakna mereka diserahi tugas buat menyertai manusia sejak sebelum datangnya detik kematian lagi, namun mereka tidak mengambil nyawa kecuali dengan izin Allah melalui wahyu langsung yang mereka terima, sebagaimana Allah mewahyukan kepada mereka sebelumnya, terhadap kebaikan atau kejahatan dari bisikan manusia dalam hatinya untuk mereka mencatatnya

Sesungguhnya Allah telah menerangkan bahawa para utusan itu telah dihantar sebelum mati lagi, untuk tugas lain yang perlu mereka laksanakan selama tempoh sebelum mati, yaitu mencatat amal perbuatan baik dan buruk, Allah juga telah menerangkan bahawa yang diserahi tugas buat menuliskan amal perbuatan yang baik adalah malaikat Raqib, manakala malaikat Atid pula diserahi tugas untuk menuliskan perbuatan jahat

Namun manusia tidak akan menyangkal perkara yang dicatatkan terhadapnya oleh malaikat Raqib, bagaimana pula dia akan menyangkal perkara yang kelak akan menyelamatkannya dari neraka jika Allah menerimanya, dan Allah tidak akan menerima kecuali amal perbuatan baik yang ikhlas dilakukan demi redha-Nya, yang suci lagi bebas dari syirik dan riya

Akan tetapi ketika para malaikat mematikan manusia dengan azab seksaan yang memedihkan, muka dan belakang mereka dipukul oleh malaikat Atid dan malaikat Raqib sambil berkata-kata kepada mereka ketika memukul, Allah Ta'ala berfirman:

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawa-nyawa kalian" Di hari ini kalian dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kalian selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kalian selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (93)
Maha Benar Allah
[Al An'aam]


Maka ketika itu manusia menyadari penyebab dia dipukuli oleh malaikat, bahawa dia pernah melakukan kejahatan, mengingkari kebenaran dan menyombongkan diri, dia juga menyadari bahawa setelah itu akan ada azab seksaan yang lebih hebat lagi, kerana itu dia melindungi diri dengan menyangkal semua perbuatan jahat itu

Sekiranya engkau bertadabbur merenungkan wahai Habib, jika sungguh engkau inginkan kebenaran, memperhatikan pengingkaran manusia dan qarin syaitannya terhadap semua tindak kejahatannya, kemudian engkau temukan balasan langsung oleh malaikat Atid terhadap mereka

Allah Ta'ala berfirman:
(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kalian kerjakan". (28)
Maha Benar Allah
[An Nahl:28]


Adakah engkau tahu siapa yang langsung membalas mereka itu
?
Dia adalah malaikat Atid yang dituduh melakukan fitnah, pembohongan dan pendustaan bagi semua kejahatan yang dicatatkannya, kerana itu engkau temukan balasannya terang dan jelas dalam ayat yang sama:
"Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kalian kerjakan", bermakna kelak Allah-lah yang akan memutuskan perkara antara aku dan engkau wahai manusia, andai aku ini mengada-adakan kebohongan terhadapmu dengan mencatat perbuatan jahat yang tidak engkau lakukan

Manakala malaikat Raqib pula, maka tentu sahaja dia menjadi penyaksi kebenaran, lantaran dia ada hadir bersama mereka dan tidak pernah berpisah dengan mereka, kerana itu Raqib akan datang pada Hari Kiamat sebagai saksi kebenaran, bahawa malaikat Atid tidak mencatat terhadap manusia jahat itu melainkan perbuatan bejat yang dikerjakannya, dan Raqib menjadi saksi dengan sebenar-benarnya antara dua yang saling berbalah dan bertentangan ini, yaitu si manusia jahat itu dan malaikat Atid


Aku bersumpah demi Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, engkau wahai Habib, dan seluruh ulama umat tidak terkecuali, kalian tidak dapat membawakan takwilan dan penjelasan yang lebih baik dari yang aku nyatakan, dan kelak aku akan jadikan ayat ini yang telah engkau pilih untuk menjadi ayat tantangan wahai Habib

Seandainya engkau dan seluruh ulama umat dunia mampu membawakan takwilan dan tafsiran yang lebih baik dariku, dengan ilmu pengetahuan dan dalil hujjah dari Al Quran itu sendiri, dan membungkamku dengan dalil bukti yang hak, maka nescaya tidak akan bangkit kesombongan dalam diriku dengan dosa, dan ketika itu kelak aku akan umumkan kepada dunia bahawa aku ini bukan Al Mahdi Al Muntadhar, dan tetaplah laknat Allah ke atasku, juga laknat para malaikat dan manusia semua

Namun sekiranya aku bicara kebenaran sehingga jelas buat kalian bahawa ianya benar tanpa syak dan ragu lagi, lantas bangkit kesombongan dalam diri kalian dengan dosa, maka kelak Allah akan mengadakan syaitan-syaitan sebagai teman (qarin) untuk kalian, dan kalian ditimpa laknat dan kutukan yang sebesar-besarnya dari Allah

Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (36)
Maha Benar Allah
[Az Zukhruf]


Justeru itu janganlah engkau berpaling dari ayat-ayat Allah yang terang dan jelas dalam Al Quran, kerana yang demikian itu merupakan suatu kezaliman yang besar, sesungguhnya aku ini hanya memberikan peringatan dengan ayat-ayat Al Quran

Allah Ta'ala berfirman:
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. (22)
Maha Benar Allah
[As Sajdah]


Firman Allah Ta'ala:
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (57)
Maha Benar Allah
[Al Kahfi]


Maka dari itu bertakwalah kepada Allah wahai Habib Al Habib, adakah kekasihmu Ar Rahman atau syaitan? Jika kekasihmu adalah Ar Rahman maka janganlah engkau berpaling dari peringatan-Nya

Barangkali engkau mahu menyela ucapanku dengan mengatakan:
"Akan tetapi aku tidak berpaling dari peringatan Tuhanku"

Untuk itu kami membalasmu, kami katakan: Bahkan engkau telah berpaling wahai Habib, selagimana engkau membantah tentang ayat-ayat Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan kitab wahyu yang menerangi, lalu engkau mencampakkan semua dalil hujjah bukti yang aku bawakan kepada kalian dari Al Quran ke balik belakangmu, seakan-akan aku ini tidak membawakan kepada kalian dalil bukti yang nyata

Seandainya engkau membawakan takwilan dari Al Quran itu sendiri bagi ayat ini yang telah engkau pilih, lalu engkau bungkam Nasser Mohammed Al Yamani dengan takwilan yang hak dan tafsiran yang lebih baik, dengan ilmu pengetahuan dalil hujjah dari Al Quran, maka engkaulah yang menjadi Al Mahdi Al Muntadhar, bukan Nasser Mohammed Al Yamani
!
Maka bawakan kepada kami dalil bukti yang hak, yang lebih benar dari takwilan yang sebenarnya oleh Nasser Mohammed Al Yamani jika sungguh engkau termasuk kalangan yang benar

ـــــــــــــــــــــ


Bertakwalah kepada Allah dan bantahlah dengan ilmu pengetahuan wahai Habib Al Habib..

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)kalian apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untuk kalian nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (20)
Maha Benar Allah
[Luqman]



Bawakan kepadaku dalil hujjah yang jelas dan terang dari Al Quran jika sungguh engkau termasuk kalangan yang benar, bukan dengan takwilan persangkaan (dhonn) yang sedikitpun tidak berguna untuk mencapai kebenaran, bagaimana engkau ini membantah sementara engkau tidak punya dalil bukti, padahal aku ini tidak menghujjah seorang alimpun kecuali pasti aku mengalahkannya dengan kebenaran


Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

Al Mahdi Al Muntadhar Pembela Muhammad Rasulullah dan Al Quran; Al Imam Nasser Mohammed Al Yamani

ـــــــــــــــــــــ

اقتباس المشاركة 3856 من موضوع رد صاحب علم الكتاب إلى حبيب الحبيب بالبيان الحقّ لا ريب فيه: { مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَ‌قِيبٌ عَتِيدٌ } ..

- 3 -
الإمام ناصر محمد اليماني
01 - 01 - 1429 هـ
09 - 01 - 2008 مـ
06:48 مـساءً
ـــــــــــــــــ



إذاً يا حبيب ما دُمتَ لا تعلم فلا تقُلْ على الله ما لا تعلم
..

بسم الله الرحمن الرحيم، والصلاة والسلام على خاتم الأنبياء النّبيّ الأمّي وجميع المُرسلين والحمدُ لله ربّ العالمين، ولا أفرق بين أحد من رُسله وأنا من المُسلمين، ثمّ أمّا بعد..

يا حبيب، إنّي أراك قلت في نهاية خطابك (والله أعلم)، بمعنى أنّك لست على يقين من علمك فقد يكون صحيحاً في نظرك وقد تكون مُخطئاً، إذاً عليك أن تعلم بأنّك اتّبعت أمر الشيطان وعصيت أمر الرحمن فهلمّ إلى القرآن لننظر أمر الرحمن في تأويل القرآن وننظر أمر الشيطان، فأمّا أمر الرحمن فإنه ينهاك يا حبيب أن تقول على الله ما لم تعلم صحته علم اليقين بعلمٍ وسلطانٍ من الكتاب المُنير، وحرَّم الله عليك يا حبيب أن تقول عليه بالتأويل ما لم تعلم وذلك لأنّ تأويل القرآن هو المعنى المراد من كلام الله لذلك حرَّم الله علينا أن نقول عليه ما لم نعلم. وقال لله تعالى:
{قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} صدق الله العظيم [الأعراف:33].

ومن ثم انظر إلى أمر الشيطان وهو أمر مخالف لأمر الرحمن. وقال الله تعالى:
{إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} صدق الله العظيم [البقرة:169].

فلا تطِع يا حبيب أمر الشيطان فتقول على الله ما لم تعلم وتُجادل في الله بغير علمٍ ولا هُدًى ولا كتابٍ مُنير، واتّبعني أهدك صراطاً سوياً، ولا تقفُ ما ليس لك به علم إنّ السمع والبصر والفؤاد سوف يسألك الله عنهم، ولا يأمرك ناصر محمد اليماني أن تتبعه بغير علمٍ وسُطانٍ مُنيرٍ؛ بل أقول لك ولغيرك ولجميع علماء الأمّة أن لا يتّبعوني حتى ألجمهم بالحقّ إلجاماً فأستنبط السلطان من القرآن شرط أن يكون البرهان المستنبط من القرآن واضحاً وجليّاً يفهمه الجاهل فما بالك بالعالم! وإني أراك لا تزال تُجادلني في قوله تعالى:
{وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ} صدق الله العظيم [ق:21].

ومن ثم أردّ عليك بالعلم والمنطق الحقّ من القرآن الكريم فنقول: يا حبيب، اعلم بأنّ الإنسان أنكر جميع أعمال السوء التي كتبها عليه الملك عتيد، فاتّهمه الإنسان المسيء بالافتراء عليه وأنّه لم يعمل من السوء شيئاً، وسبق وأن أتيتك بالبرهان المُبين من القرآن العظيم والذي لا يحتاج حتى إلى التأويل نظراً لوضوح البرهان المُقنع والملجم بالحقّ. وقال تعالى:
{الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِنْ سُوءٍ بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} صدق الله العظيم [النحل:28].

ولسوف أبيّن لك هذه الآية برغم وضوحها الشديد لمن يريد الحقّ، فأمّا الملائكة الذين يتوفّون الأنفس فهم رقيب وعتيد بإذن الله؛ أولئك هم الحافظون الكرام الكاتبون الذين يعلمون ما يفعله الإنسان من الخير والشر نظراً لأنهم لا يفارقونه، فهم رُسل من الله مكلفون مع الإنسان حتى يأتيه الموت ومن ثم يقومون بنزع أو نشط روحه، ومن ثم بيّن الله لنا أنّهم كذلك لا يفرّطون في الإنسان فيتركوه حتى بعد الموت إذا كان من الكافرين. وقال الله تعالى:
{وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ} صدق الله العظيم [الأنعام:61].

وهذه الآية واضحة وجليّة بأن رُسل الموت لم يأتوا عند التُّوفي؛ بل بيّن الله إنّهم مكلّفون معه من قبل التوفي، لذلك قال الله تعالى:
{حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ} صدق الله العظيم [الأنعام:61].

بمعنى أنّهم مكلّفون مع الإنسان من قبل مجيء لحظة التُّوفي ولكنهم لا يتوفّونه إلا بإذن من الله بوحيٍ مُباشرٍ كما يوحي لهم من قبل بما في نفس الإنسان من خيرٍ أو شرٍ ليكتبوه، وقد بيّن الله بأنّ الرسُل تمّ إرسالهم من قبل التوفي لمهمةٍ أخرى يقومون بها في زمن ما قبل التّوفي وهي كتابة الأعمال خيرها وشرّها، وبيّن الله بأنّ الذي كلفه الله بكتابة أعمال الخير أنه الملك رقيب، وأما عتيد فهو مكلف بكتابة أعمال السوء ولكن الإنسان لن ينكر ما كتبه عليه رقيب فكيف ينكر ما سوف ينجيه من النّار لو تقبل الله منه ولن يتقبل حتى يكون فعل الخير خالصاً لوجهه الكريم سليماً من الشرك والرياء، ولكن عندما تَوَفَوه بعذاب أليم ويضرب وجوههم وأدبارهم الملك عتيد والملك رقيب وهم يقولون أثناء الضرب، وقال الله تعالى:
{وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ} صدق الله العظيم [الأنعام:93].

فعندها أدرك الإنسان سبب ضرب الملائكة لأنه كان يفعل السوء والكفر والاستكبار وعلم بأن ما بعد ذلك أشدّ ولذلك لجأ الإنسان المسيء إلى إنكار جميع ما فعل من السوء، ولو تدبرت يا حبيب إن كنت تريد الحقّ إنكار الإنسان وقرينه الشيطان جميع أعمال السوء ومن ثم تجد الملك عتيد يردّ عليهم مباشرةً. وقال الله تعالى:
{الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِنْ سُوءٍ بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} صدق الله العظيم [النحل:28].

فهل تعلم مَنْ الذي ردّ عليهم مُباشرةً؟ إنّه الملك عتيد الذي أُتُّهِمَ بالبهتان والزور والتكذيب لجميع ما كتبه من السوء لذلك تجد ردّه واضحاً وجليّاً في نفس الآية
{بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ}، بمعنى أنه سوف يحكم بيني وبينك أيها الإنسان إن كنت افتريتُ عليك فكتبتُ عليك عمل سوء لم تفعله، وأما الملك رقيب فلا بُد له أن يكون شاهداً بالحقّ نظراً لأنه حاضرٌ معهم ولم يفارقهم ولذلك يأتي شهيداً بالحقّ بأنّ الملك عتيد لم يكتب على هذا الإنسان المسيء إلا ما فعله من السوء، ورقيب على ذلك من الشاهدين بالحقّ بين الخصمين المختلفين الإنسان والملك عتيد.

وأقسم بالله العلي العظيم لا تستطيع يا حبيب لا أنت ولا جميع علماء الأمّة عن بكرة أبيهم أن يأتوا بتأويلٍ هو خيرٌ من تأويلي وأحسنُ تفسيراً، ولسوف أجعل هذه الآية التي اخترتها يا حبيب هي آية التحدي فإن استطعت أنت وجميع علماء الأمّة في العالمين أن يأتوا بتأويل هو خيرٌ من تأويلي وأحسنُ تفسيراً بعلمٍ وسلطانٍ من نفس القرآن فألجمتموني بالبرهان الحقّ فلن تأخذني العزّة بالإثم فعندها سوف أعلن للعالمين بأني لست المهديّ المنتظَر وأنّ عليّ لعنة الله والملائكة والنّاس أجمعين، وإن كنت أنطقُ بالحقّ حتى يتبين لكم أنه الحقّ بلا شك أو ريب ثم تأخذكم العزّة بالإثم فسوف يُقيِّض الله لكم شياطين قُرناء فيلعنكم لعناً كبيراً. تصديقاً لقول الله تعالى:
{وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ} صدق الله العظيم [الزخرف:36].

فلا تُعرض عن آيات الله الواضحة والجليّة في القرآن العظيم فذلك ظلمٌ عظيمٌ وإنّما أنا مُذكِّر بآيات القرآن. وقال الله تعالى:
{وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ} صدق الله العظيم [السجدة:22].

وقال الله تعالى:
{وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَىٰ فَلَنْ يَهْتَدُوا إِذًا أَبَدًا} صدق الله العظيم [الكهف:57]

فاتقِ الله يا حبيب الحبيب، فهل حبيبك الرحمن أم الشيطان؟ فإن كان حبيبك الرحمن فلا تُعرِض عن ذكره. ولربّما تودّ أن تقاطعني فتقول: "ولكني لم أعرض عن ذكر ربّي". ومن ثمّ نردّ عليك فنقول: بل معرضٌ يا حبيب ما دمتَ تجادل في آياتٍ الله بغير علمٍ ولا هُدًى ولا كتابٍ منيرٍ ومن ثم تنبذ البرهان والسلطان الذي آتيكم به من القرآن وراء ظهرك وكأنّي لم آتِكم بسلطان مُبين، فإن أتيتَ بتأويلٍ من نفس القرآن لهذه الآية التي اخترتها فألجمت ناصر محمد اليماني بالتأويل الحقّ وأحسن تفسيراً بعلمٍ وسلطانٍ من القرآن فقد أصبحت أنت المهديّ المنتظَر وليس ناصر محمد اليماني! فأتنا بالبرهان الحقّ أحقّ من التأويل الحقّ لناصر محمد اليماني إن كنت من الصادقين.
ـــــــــــــــــــــ

إتَّقِ الله وجادل بعلمٍ ياحبيب اللبيب..
بسم الله الرحمن الرحيم {أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ النّاس مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بغيرعلمٍ ولا هُدًى ولا كتابٍ مُنِيرٍ} صدق الله العظيم [لقمان:٢٠].

آتني بالسلطان الواضح والبيّن من القرآن إن كنت من الصادقين وليس بالتأويل بالظنّ الذي لا يُغني من الحقّ شيئاً، فكيف تُجادل وأنت لا تملك البرهان ولا جادلتُ عالماً إلا وغلبته بالحقّ.


وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..
المهدي المنتظر الناصر لمحمد رسول الله والقرآن العظيم؛ الإمام ناصر محمد اليماني.
ـــــــــــــــــــــ