- 1 -

Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani
02 - Rajab - 1444 H
24/01/2023 Masehi
08:02 pagi
(Menurut penanggalan resmi Umm al-Qura)

[Ikuti tautan ke pos asli pernyataan]
https://nasser-alyamani.org/showthread.php?p=405005
____________


Diawali dengan penafsiran sebuah penglihatan (visi mimpi), tetapi itu berkembang dan menjadi bayan keterangan, Kepada Tuhanlah semua dikembalikan dan inilah jawaban bagi mereka yang bertanya.

Dan kepada kalian salam dan rahmat Allah beserta barokah-Nya, wahai kekasihku dalam cinta Allah, pemilik penglihatan, pendukungku, janganlah berjanji akan bersumpah kepada khalifah Allah untuk membawakanmu tafsiran atas visi penglihatanmu dengan terbang di atmosfir langit; anda tidak sendiri di antara para anshar pendukung yang melihat dirinya terbang dengan mengepakkan tangan di atmosfer langit dengan terbang di atas kota-kota dan pegunungan sementara mereka dalam posisi memanjang berupa garis lurus di ufuk langit pada suatu kondisi mendatar dengan sudut seratus delapan puluh derajat dan badannya tidak bengkok pada sudut sembilan puluh derajat, dalam artian dia tidak melihat kakinya, karena badannya direntangkan saat terbang dan tidak bengkok, sebenarnya badannya dijulurkan lurus dalam garis mendatar di atmosfer langit, bahkan dia mengepakkan tangannya untuk terus terbang ke depan. Horizontal di langit dan bukan vertikal; karena dia tiba-tiba melihat dirinya dalam suatu penglihatan dalam visi mimpi bahwa dia sedang terbang mendatar di atmosfir langit dan posisi tubuhnya terlentang mendatar sambil memandang bumi dan gunung-gunung dari bawahnya, maka itulah visi penglihatan kebaikan dan petunjuk ke jalan yang lurus; Al-Hanifa kepada Allah, tidak menyekutukan Dia dengan apapun, karena kamu telah menemukan kebenaran, jadi pegang teguh itu. Terbang di langit berbeda dengan jatuh dari langit, benarlah firman Allah Ta’ala:

حُنَفَاءَ لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ
(٣١)

صدق الله العظيم [سورة الحج].

Wahai kekasihku demi Allah si penanya, jangan mengambil sumpah Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yaman sekali lagi dalam penafsiran visi penglihatanmu, jika kita membuka bidang penafsiran (visi) penglihatan, maka saya tidak akan bisa menulis untuk Anda penjelasan Al-Qur’an karena banyaknya penglihatan (visi). Dengan demikian akan membuka kesempatan untuk penipuan visi penglihatan palsu dari orang lain dan pencela, sehingga mereka mengarang visi penglihatan palsu terhadap khalifah Allah, Mahdi dari diri mereka sendiri, untuk menghalangi dari mengikuti jalan yang lurus dengan segala tipu muslihat dan sarana, untuk alasan ini, kami mengatakan bahwa visi penglihatan itu hanya untuk pemiliknya, dan kami tidak dapat membangun di atasnya aturan hukum umum untuk umat, begitu juga ketika kita menafsirkan visi penglihatan, pasti akan terjadi pada pemiliknya setelah penafsiran untuk memvalidasi penafsiran dengan Kebenaran atas realitas yang sebenarnya.

Mungkin salah satu penanya ingin mengatakan: “Wahai Nasser Mohammad Al-Yamani, bukankah Tuhan memberikan visi penglihatan bahwa Anda adalah Imam Mahdi yang Ditunggu-tunggu, Khalifah Allah di bumi atas seluruh dunia? Meskipun demikian, Anda memutuskan bahwa visi penglihatan tersebut tidak boleh didasarkan pada aturan yang sah untuk umat dalam agama Allah!” Kemudian kami menjawab si penanya dan berkata: Ya Allah, benar, tapi Allah membuat syarat dalam visi penglihatan saya tentang kebenaran pada realitas yang sebenarnya, bahwa tidak ada yang berdebat dengan saya tentang Al-Qur'an melainkan saya mengalahkan dia untuk meyakini visi penglihatan dengan kebenaran, sesungguhnya Allah memberi saya pengetahuan tentang kitab-Nya Al-Qur’an yang agung untuk menyatakan visi penglihatan dengan kebenaran sehingga tidak ada orang awam atau ulama mereka yang berdebat dengan saya tentang Al-Qur’an kecuali saya mengalahkannya dengan otoritas pengetahuan yang jelas dari muhkam Alquran yang agung, dan masalah pengajaran ilmu bayan dilakukan oleh Allah, pengajar bagi hamba-Nya, dengan wahyu pemahaman (wahyu tafhim), bukan bisikan setan terkutuk, tetapi dengan otoritas ilmu bayan yang benar bagi Al-Qur'an, kami mengambilnya dari muhkam Al-Qur'an yang agung, sesungguhnya Al-Qur’an itu jelas dan menjelaskan, dan sebagai penjelasan di dalamnya, benarlah firman Allah Ta’ala:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الر ۚ كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ
(١)
أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّهَ ۚ إِنَّنِي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ ‎
(٢)
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِن تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
(٣)

صدق الله العظيم [سورة هود]

Dan ayat-ayat yang jelas untuk menjelaskan poin-poin yang tidak disebutkan (tentang subjek yang disebutkan sebelumnya), misalnya: kabar gembira yang datang kepada Rasulullah Ibrahim dan istrinya – sholawat dan salam atas mereka – Ismael dan Ishak, semoga sholawat dan salam menyertai mereka, mereka adalah kabar gembira dalam satu situasi dan satu kisah yang terjadi dalam kunjungan yang sama dari tiga tamu terhormat Ibrahim yaitu – Jibril, Mikail dan Malik – semoga sholawat dan salam menyertai mereka, sesungguhnya bahwa Nabi Allah Ibrahim – semoga sholawat dan salam – tidak mengenal Jibril ketika dia muncul sebagai manusia kecuali kebenaran bahwa dia adalah salah satu dari orang-orang yang Allah berbicara secara lisan dan mengungkapkan kepadanya dalam kitab suci sebagai wahyu dari langit; Seperti kitab suci Ibrahim (suhuf Ibrahim) dan Musa (dari mereka yang Tuhan berbicara secara pribadi) , benarlah firman Allah Ta’ala:

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
(١٦)
وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ
(١٧)
إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ ‎
(١٨)
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ
(١٩)

صدق الله العظيم [سورة الأعلى].

Dan ketika Allah mengutus Jibril utusan-Nya dengan wahyu kepada siapa pun yang dikehendaki Allah para Nabi dan rasul-Nya manusia dan jin, mereka menemani Jibril (Mikail dan Malik) sesungguhnya Malik adalah ketua dari sembilan belas malaikat - penjaga neraka - dan yang mengikutinya adalah Atid, pencatat setiap orang yang memiliki amal perbuatan buruk, adapun Rokib pencatat amal sholeh mengikuti Mikail, Demikianlah Mikail, ketua dari orang-orang yang menyambut para auliya' Allah di pintu surga kenikmatan, sampai ketika orang-orang sholeh memasuki surga-surga kenikmatan, demikian pula mereka memasukinya dari setiap pintu dengan berokah kemenangan mereka di surga-surga kenikmatan, benarlah firman Allah Ta’ala:

أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(١٩)
الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ الْمِيثَاقَ
(٢٠)
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ
(٢١)
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
(٢٢)
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ
(٢٣)
سَلَامٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ ‎
(٢٤)

صدق الله العظيم [سورة الرعد].

Sesungguhnya, Atid berasal dari pasukan Malik, dan Rokib berasal dari pasukan Mikail, demikian pula Mikail mengikuti patroli penjaga langit di dekat pintu langit terendah, benarlah firman Allah Ta’ala:

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا
(٨)
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَن يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَّصَدًا
(٩)
وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَن فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
(١٠)

صدق الله العظيم [سورة الجن].

Tetapi para malaikat yang terhormat semuanya saling menjaga satu sama lain, dan mereka semua mematuhi perintah Roh Kudus Jibril - sholawat dan salam kepadanya - di sisi Pemilik Arsy tempat di mana Dia ditaati, kemudian diimani, dan semua malaikat saling menjaga satu sama lain, dan penjaga orang-orang sholeh di antara hamba-hamba Allah, dan saya mendapati bahwa penyambutnya sangat ramah, dipimpin oleh Mikail, dan mereka turun ke pintu langit ketujuh untuk menyambut tamu yang datang dari bumi diantara para hamba Allah yang dekat yang langsung masuk surga tanpa hisab sebelum hari kiamat; Bahkan, setelah kematian mereka, mereka adalah tamu dari Yang Maha Penyayang. Benarlah firman Allah Ta’ala:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
(٣٠)
نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
(٣١)

صدق الله العظيم [سورة فصلت].

Malik dan Mikail turun dengan Roh Kudus Jibril - sholawat dan salam atas mereka - untuk bertemu dengan para Nabi dan para imam yang dipilih dari Kitab setelah kematiannya, demikian pula, mereka turun ke pintu langit ketujuh untuk menemui siapa pun yang Allah kehendaki dari para hamba Allah yang terhormat dan baik, untuk menerima dan menyambut, menghormati dan memuliakan mereka, maka mereka turun dengan wahyu Kitab pada awalnya, - Jibril, Mikail dan Malik - dan banyak utusan bersama mereka dari para malaikat, untuk mengagungkan kalimat yang berat dalam timbangan. Itulah kalimat tauhid: (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya; janganlah menyembah selain Dia, tulus ikhlas kepada-Nya dalam agama, bahkan jika orang-orang kafir membenci keridhoan Allah atas hamba-hamba-Nya)

Maka mereka akan turun bersama utusan Allah Ruhul Kudus, Jibril, dan bersamanya Mikail, Malik, dan semua malaikat yang awal mulanya hanya ketika Kitab itu diturunkan saja pada malam yang diberkahi kepada para Utusan Kitab untuk orang-orang dengan kalimat tauhid yang benar (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya) sesungguhnya Malik termasuk di antara para utusan yang sebenarnya,
benarlah firman Allah Ta’ala:

وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُم مَّاكِثُونَ
(٧٧)
لَقَدْ جِئْنَاكُم بِالْحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
(٧٨)

صدق الله العظيم [سورة الزخرف].

Semua malaikat turun pada malam yang ditentukan (Lailatul Qadar) kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dengan Kitab, dan mereka semua turun pertama-tama dengan perintah pengagungan, penghormatan, dan bersungguh-sungguh terhadap kata tauhid (Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa Tiada sekutu bagi-Nya; Bahwasannya janganlah kamu menyembah selain Dia, tulus kepada-Nya dalam agama, meskipun orang-orang kafir membencinya.) Karena ini adalah ringkasan dari apa yang ada di kitab-kitab samawi (langit),
benarlah firman Allah Ta’ala:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
أَتَىٰ أَمْرُ اللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
(١)
يُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ بِالرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِ عَلَىٰ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ أَنْ أَنذِرُوا أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاتَّقُونِ
(٢)

[سورة النحل].

Dan benarlah firman Allah Ta’ala:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
(٢٥)

[سورة الأنبياء].

Dan benarlah firman Allah Ta’ala:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِي إِلَيْهِم مِّنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ ۗ أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۗ وَلَدَارُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ اتَّقَوْا ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
(١٠٩)
حَتَّىٰ إِذَا اسْتَيْأَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَن نَّشَاءُ ۖ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ
(١١٠)
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
(١١١)

صدق الله العظيم [سورة يوسف].

Dan kami kembali kepada tamu terhormat Ibrahim - Jibril, Mikail dan Malik – dan firman Allah Ta’ala:

إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ إِنَّا مِنكُمْ وَجِلُونَ
(٥٢)
قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ
(٥٣)
قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَىٰ أَن مَّسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ ‎
(٥٤)
قَالُوا بَشَّرْنَاكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ الْقَانِطِينَ
(٥٥)
قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
(٥٦)

[سورة الحجر]،

Istrinya menertawakan situasi tersebut dan bersukacita karena suaminya akan menikah dan memiliki anak laki-laki yang berpengetahuan luas, dan dia tidak menyangka bahwa dialah yang akan mengandung - dia - Nabi Allah Ismail dan Ishak, karena dia seorang wanita tua di usia mandul dan berhenti menstruasi, dan firman Allah Ta’ala:

وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِن وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ
(٧١)
قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَٰذَا بَعْلِي شَيْخًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ
(٧٢)
قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۖ رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ ۚ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَّجِيدٌ
(٧٣)

صدق الله العظيم [سورة هود]،

Dua kabar gembira itu ada di satu tempat, Muncullah ayat yang menguraikan dengan lebih banyak poin dari ayat yang nyata (muhkamat) , meskipun kabar gembira mengenai Ismail dan Ishak adalah untuk Ibrahim, benarlah firman Allah Ta’ala:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ ۚ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ
(٣٩)

صدق الله العظيم [سورة إبراهيم].

Bagaimanapun, saya hanya ingin menjawab penanya, dan juga saya menulis bayan pernyataan baru.
Mungkin Ansar tercinta ingin mengatakan: “Semoga Allah menambah ilmumu, wahai Imam kami, agar menghibur kami dengan kisah-kisah para Nabi, Kami sedang menunggu pertolongan Allah, dan hari-hari penantian itu panjang bagi jiwa kami.” Sampai pertolongan Allah datang, kami akan menambahkan kepada kalian kisah Ibrahim dan Lut, lalu kami katakan: Tidak masalah. Maka kami akan menambahkan kepada kalian kisah perdebatan antara Nabi Allah Ibrahim dan Nabi Allah Lut ketika mereka bertemu di tempat yang diketahui yang ditentukan – Malaikat – untuk Ibrahim dan Lut bertemu di sana untuk berangkat bersama dari tempat yang sama mereka menyuruh Ibrahim dan Lut untuk bertemu di tempat ini dan itu untuk berangkat bersama diantara kaum mereka, benarlah firman Allah Ta’ala:

فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ اللَّيْلِ وَاتَّبِعْ أَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ وَامْضُوا حَيْثُ تُؤْمَرُونَ
(٦٥)

صدق الله العظيم [سورة الحجر]،

Dan mereka bertemu dan keluarga mereka di mana mereka diperintahkan menuju tempat pertemuan setelah mereka bersuci – Ibrahim dan istrinya – dengan air karena dia menyentuhnya malam itu setelah para tamu pergi setelah kabar gembira, maka Allah menganugerahkan kepadanya Nabi Allah Ismail pada malam itu, Adapun Nabi Allah Ishak, Allah memberinya hadiah setelah beberapa saat mereka berada di tanah yang diberkati, benarlah firman Allah Ta’ala:

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
(٧١)
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ نَافِلَةً ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا صَالِحِينَ
(٧٢)

صدق الله العظيم [سورة الأنبياء].

Kami kembali ke tempat mereka bertemu – Ibrahim dan Lut – dan mereka sarapan di pagi hari dengan sisa anak sapi yang lembut, Ibrahim dan istrinya memakannya sebelum mereka saling menyentuh setelah para tamu pergi. Nabi Allah Ibrahim menceritakan kepada Nabi Allah Lut, kisah tentang anak sapi yang dia kurbankan untuk tamu-tamu terhormatnya, mengira bahwa mereka adalah tamu-tamu manusia yang terhormat (yang mana mereka itu adalah juga tamu Nabi Allah Lut). Dan Nabi Allah Ibrahim menceritakan kepada kisah Nabi Allah Lut dan bahwa dia berdebat dengan mereka tentang kaum Lut untuk menunda kehancuran mereka, jadi mereka berkata:

يَا إِبْرَاهِيمُ أَعْرِضْ عَنْ هَٰذَا ۖ إِنَّهُ قَدْ جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ ۖ وَإِنَّهُمْ آتِيهِمْ عَذَابٌ غَيْرُ مَرْدُودٍ
(٧٦)

[سورة هود]،

Di sini Nabi Allah Lut terpancing, sehingga dia menegur Nabi Ibrahim, maka Nabi Allah Lut berkata: “Adapun saya, saya berdebat dengan mereka bahwa Allah mempercepat kehancuran mereka malam ini sebelum besok, karena saya tidak dapat menahan intensitas kemarahan dengan sabar sampai pagi hari, setelah saya mengungkapkan putri saya kepada mereka ketika mereka bertanya kepada saya tentang tamu saya, jadi Allah mengaburkan mata kaum saya, maka mereka memasuki rumah saya, dan saya masuk setelah mereka dengan pedang saya dan bermaksud untuk melawan mereka setelah mereka menolak putri saya. Dan mereka keluar dari rumah dan meyakinkan saya bahwa mereka adalah utusan dari Tuhan semesta alam dengan kabar gembira tentang kehancuran kaum saya yang terkutuk, mereka memberi tahu saya bahwa Allah akan menghancurkan mereka di pagi hari, jadi saya memberi tahu mereka bahwa saya tidak sabar menunggu pagi, mereka berkata, "Bukan kekuatan kami untuk mendekatkan tanggal mereka sekarang." Dan mereka bilang waktunya pagi, bukankah pagi sudah dekat?” Jadi Nabi Allah Ibrahim tersenyum untuk menyerap kemarahan Nabi Allah Lut, maka Nabi Allah Lut berkata: “Semoga Allah memaafkanmu, Imamku, Utusan Allah Ibrahim, karena kamu tidak tahu apa yang dilakukan orang-orang setelah kamu diusir.” Matahari pagi bersinar sepenuhnya terhalang gerhana oleh planet Saqar, jadi mereka berangkat menuju Mekkah Al-Mukarramah tanpa menoleh ke gerhana matahari, melaksanakan perintah untuk melindungi penglihatan mereka, sesungguhnya Saqar lebih dekat ke Matahari pada celah itu.

Adapun saat ini, jalur Saqar lebih dekat ke bumi, sehingga menyebabkan gerhana langit yang besar karena jaraknya yang sangat dekat dengan bumi kali ini; Salah satu lintasan terdekat yang pernah ada.

Salam kepada para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam

Saudara kalian Khalifah Allah Al-Mahdi; Nasser Muhammad Al-Yamani
__________

[Untuk membaca pernyataan dari ensiklopedia]
https://nasser-alyamani.org/showthread.php?p=405090